Kamis, 30 November 2017

Hubungan Terapeutik Perawat dengan Klien

Pengertian
Hubungan timbal balik yang intim melibatkan pikiran, perasaan dan sikap antara perawat dan klien

Hubungan Perawat dengan Klien yang Terapeutik
- Menggunakan diri sendiri
- Menggunakan pendekatan khusus

Tujuan
a.  Meningkatkan kesadaran diri, penampilan diri dan interaksi diri
b. Memperjelas tentangbidentitas diri dan peningkatan integritas diri
c. Meningkatkan kemampuan untuk membina hubungan intim dan interdependen, pribadi, dengan kecakapan menerima kasih sayang
d. Meningkatkan fungsi kemampuan untuk memenuhi tujuan pribadi yang realistis

Status Hubungan
Perawat : pemberi alternatif informasi dan alternatif pemecahan masalah
Klien : menerima informasi dan membutuhkan bantuan

Perawat sebagai Terapis
Fokus analisa:
1. Kesadaran diri
Perawat terfokus terhadap diri "Analisa Siapa Saya"
Teori Johari Window

Prinsip Teori Johari Window
- Perubahan satu jendela mempengaruhi jendelablain
- Jendela I kecil, komunikasi kurang, kesadaran diri kurang
- Jendela II besar, komunikasi baik, kesadaran diri tinggi

Ada 3 cara untuk meningkatkan kesadaran diri, yaitu:
1. Mempelajari diri sendiri
2. Belajar dari orang lain
3. Membuka diri

2. Klarifikasi Nilai
1. Kebutuhan Klien diutamakan
2. Perawat mempunyai sumber kepuasan dan rasa aman yang cukup
3. Konflik dan ketidakpuasan harus disadari
4. Menyadari sistem nilai

3. Eksplorasi Pasien
1. Terbuka dan sadar akan perasaannya
2. Mengontrol respon terhadap Klien
3. Mengontrol penampilan terhadap Klien

4. Kemampuan menjadi Model
1. Masalah pribadi dapat diselesaikan secara konstruktif
2. Ide dan pikiran yang baik jika Perawat terlepas dari masalah
3. Perawat harus sadar akan kelemahan dan kekurangan

5. Tanggung Jawab
1. Perawat melakukan hubungan dengan Klien adalah hubungan yang penuh rasa tanggung jawab
2. Resiko yang dihadapu adalah rasa aman dan nyaman sampai kematian Klien
3. Tanggung gugat adalah hak Klien

Tahapan Hubungan Terapeutik Perawat dengan Klien
1. Tahap Prainteraksi
    - Eksplorasi perasaan
    - Fantasi
    - Analisa kekuatan atau kelemahan profesi diri
 2. Tahap Orientasi
    - Tentukan alasan Klien minta pertolongan
    - Bina rasa percaya, penerimaan dan komunikasi terbuka
    - Rumuskan kontrak bersama
    - Eksplorasi perasaan, pikiran dan perbuatan Klien
    - Identifikasi masalah Klien
    - Rumuskan tujuan dengan Klien
3. Tahap Kerja
    - Eksplorasi stressor
    - Dorong perkembangan kesadaran diri Klien untuk mendapatkan koping yang konstruktif
    - Atasi penolakan perilaku adaptif
4. Tahap Terminasi
    - Bicarakan realitas perpisahan
    - Bicarakan proses terapi dan pencapaian tujuan saling mengeksplorasi penolakan, kehilangan, sedih, marah dari perilaku Klien

Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Klien
Tujuan:
1. Membina hubungan
2. Mempengaruhi perilaku
3. Menetapkan peran dan tanggung jawab
4. Mengumpulkan data
5. Menganalisa dan memproses data
6. Menetapkan kontrak
7. Mencapai komunikasi Perawat dengan Klien yang efektif

Sikap Perawat dalam Komunikasi
1. Berhadapan
2. Mempertahankan kontak mata
3. Membujuk ke arah Klien
4. Mempertahankan sikap terbuka
5. Tetap rileks

Ada 8 area komunikasi, antara lain:
1. Komunikasi yang sistematik
2. Menetapkan hubungan Perawat dengan Klien
3. Menguasai komunikasi
4. Berespon pada perasaan Klien
5. Mendiskusikan isue pribadi
6. Berespon pada reaksi emosional Klien
7. Berhubungan dengan keluarga
8. Mengintegrasikan keterampilan komunikasi dengan keterampilan teknik keperawatan

Komunikasi Non Verbal Perawat dengan Klien 
1. Vokal
2. Gerakan
3. Jarak: - Akrab = 0-45 cm
                - Personal = 45-120 cm
                - Konsultasi = 270-360 cm
                - Umum = >360 cm

Dimensi Komunikasi
1.Dimensi Respon
   - Keikhlasan
   - Menghargai
   - Empati
   - Kongkrit
2. Dimensi Tindakan
   - Konfrontatif
   - Kesegeraan
   - Keterbukaan Perawat
   - Emosional chatarsis
   - Bermain Peran

Level Komunikasi
1. Judgement (Menarik Kesimpulan)
2. Fact (Pencarian Fakta)
3. Inference (Kesimpulan)
4. Identifikasi (Kegiatan Mencari)

Keterampilan Komunikasi
1. Paraphase (Pengungkapan Kembali)
2. Perseption Check (Memahami Informasi)
3. Description of Feeling (Mendekripsikan perasaan/naluri)
4. Behavior Description (Mendekripsikan sikap/tingkah laku sehari-hari)

Macam-macam Teknik Komunikasi
1. Mendengar
2. Pertanyaan terbuka
3. Restating
4. Klarifikasi
5. Memfokuskan
6. Membagi persepsi
7. Diam
8. Refleksi
9. Sugesti
10. Informasi
11. Humor

Hal yang Menghambat Komunikasi
1. Terlalu banyak saran
2. Memberi informasi yang salah
3. Mengalihkan pembicaraan
4. Menilai/menuduh
5. Bertanya terlalu banyak
6. Menggunakan kalimat emosional
7. Menentang pembicaraan
8. Memberi komentar

Tips Hidup Sehat Tanpa Merokok


Kalian semua pasti tau apa aja bahaya rokok yang sudah jelas ditampilkan pada kemasan rokok itu sendiri maupun pada spanduk rokok di jalanan. Yups, rokok bisa menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin. Selain itu, rokok bisa menurunkan sistem imunitas dalam tubuh kita yang bisa membuat tubuh si perokok menjadi rentan terkena penyakit infeksi.
Berikut beberapa penjelasan penyakit yang bisa ditimbulkan akibat merokok, antara lain:
1. Saluran Pernapasan

Rokok mengandung racun yang dapat merusak saluran pernapasan hingga dapat menginfeksi tenggorokan sampai paru-paru. Infeksi ini dapat menjadi lebih rentan karena asap rokok merusak silia (rambut kecil pada saluran pernapasan) yang berfungsi menangkap debu. Semakin banyak paparan asap rokok maka akan semakin besar risiko infeksi tersebut menjadi lebih serius dan menyebabkan kerusakan rongga udara pada paru.
2. Menurunkan Antibodi
Antibodi merupakan protein darah yang berperan dalam mengurangi jumlah agent infeksi spesifik pada tubuh. Akibatnya perokok akan mengalami masa penyembuhan yang lebih lama dari biasanya.
3. Menurunkan Kualitas Sperma
Penelitian menunjukkan bahwa pria yang merokok memiliki konsentrasi sperma yang lebih rendah 23% dan gerakan sperma sebesar 13%, dibandingkan mereka yang tidak merokok serta bisa membuat bentuk sperma menjadi aneh karena mempunyai kadar hormon abnormal yang dapat mempengaruhi fertilisasi (pembuahan). 

Tips Menghilangkan Kebiasaan Merokok

1. Berhenti Merokok
    Ada 3 cara untuk berhenti merokok, yaitu:
   - Seketika : Memerlukan tenaga kesehatan untuk mengatasi efek ketagihan terhadap rokok
   - Menunda : menunda menghusap rokok setiap 2 jam setiap hari dan dilakukan selama 7 hari berturut-turut
   - Mengurangi : jumlah rokok yang dihisap setiap hari dikurangi secara bertahap
2. Perbaiki Pola Makan
Konsumsilah makanan yang mengandung vitamin, mineral dan antioksidan, misal sayur dan buah agar tubuh sehat dan mampu meningkatkan sistem imunitas dalam tubuh. Jika perlu, minumlah suplemen supaya nafsu makan menjadi baik dan teratur. 
3. Olahraga
Lakukan olahraga untuk menyehatkan jantung dan paru-paru yang dapat memperlancar transport oksigen.