MENERIMA KEHAMILAN
Kesiapan menyambut kehamilan dicerminkan dalam 3 aspek (May.1982):
1. Keuangan yang relative cukup
2. Hubungan yang stabul dengan pasangan
3. Kepuasan hubungan tanpa anak
Penyesuaian awal terhadap kehamilan :
Wanita pertama kali tahu dirinya hamil bereaksi syok dan menyangkal "someday, but not now"
1. Kesiapan menyambut kehamilan
2. Respon emosional
3. Respon terhadap perubahan citra tubuh
4. Ambivalensi selama hamil
Penyesuaian lanjut pada kehamilan
Trimester I (1-3 bulan)
- Setelah krisis terlewati -> wanita gembira karena mamph adaptasi dengan merencanakan bentuk keluarga baru
- Perubahan fisiologis -> emosi ibu -> merasa kurang sehat -> depresi
Trimester II (4-6 bulan)
- Wanita menerima kehamilan lebih berbahagia
- Perubahan fisiologis trimester I telah hilang
- Ibu mulai merasakan gerakan bayi
- Pembesaran uterus belum menyebabkan ketidaknyamanan
- Hamil 4 bulan berbentuk bulat, pada akhir kehamilan seperti bujur telur.
Rahim tidak hamil -> telur ayam
Kehamilan 2 bulan -> telur bebek
Kehamilan 3 bulan -> telur angsa
- Posisi rahim dalam kehamilan
Awal kehamilan sampai dengan 4 bulan rahim dalam rongga pelvic. Bulan berikutnya rahim memasuki rongga abdomen mencapai batas hati. Rahim yang hamil -> mobile
Trimester III (7-9 bulan)
- Klimaks kegembiraan
- Bulan ke 8 -> wanita tidak semangat dan depresi
- Bayi besar -> ketidaknyamanan -> ibu lelah, ingin segera melahirkan
- Reaksi terhadap persalinan tergantung persiapan dan persepsi wanita
- Jelang persalinan wanita gembira sampai dengan partus
Adaptasi Keluarga pada Kehamilan
Adaptasi Maternal
Kehamilan merupakan suatu perubahan keadaan fisik maupun psikologi bagi Ibu hamil:
1. Adaptasi Fisiologis
2. Adaptasi Psikologis
Perubahan Fisiologis
Sistem Reproduksi
Uterus
- Pembesaran uterus sebagai tempat janin yang tumbuh
- Berat uterus meningkat dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan oleh karena hipertrofi otot polos rahim akibat rangsangan estrogen
- Bentuk uterus seperti buah alpukat
Serviks Uteri
- Serviks menjadi lebih lunak
- Kanalis servikalis dipenuhi mucus kental (operculum) -> berfungsi menghambat masuknya bakteri selama kehamilan
Vagina dan Vulva
- Hipervaskularisasi -> vagina dan vulva terlihat lebih merah/kebiruan
- Sekresi vagina -> leukorea (putih)
- Kongestivaskular -> meningkatkan sensitifitas -> meningkatkan rangsangan seks terutana bulan ke 4 dan ke 7 kehamilan
Sistem Integumen
Sistem Perkemihan
- Peningkatan suplai darah ke kandung kemih dan pembesaran uterus -> menekan kandunh kemih -> miksi berlebihan
- Pembesaran uterus dan penurunan kepala janin di bulan akhir -> tekan kandung kemih -> miksi berlebihan
- Tekanan uterus pada vena kava -> supine hypotensive syndrome (menurunnya tekanan darah wanita hamil saat berbaring)
- Peningkatan volume plasma -> anemia fisiologis
Sel darah merah meningkat 30%, Hb meningkat 15% oleh karena peningkatan volume plasma sehingga Ibu hamil seolah-olah mengalami Anemia.
Sel darah meningkat -> untuk penuhi kebutuhan transport O2 selama kehamilan
Payudara
- Nyeri tekan pada payudara yang mengalami pembesaran
- Puting susu menonjol dan keras, kadang keluar kolostrom
- Hiperpigmentasi di areola, puting dan kelenjar Montgomery menonjol
Kulit
- Terdapat regangan pada kulit abdomen -> Strie gravidanum garis - garis berwarna terang
- Hiperpigmentasi pada linea nigra (garis tengah abdomen) chloasma gravidanum (topeng kehamilan) -> bintik hitam lada wajah
- Hiperpigmentasi hilang setelah terminasi kehamilan
- Sekresi kelenjar lemak meningkat -> keringat meningkat, gangguan bau badan
Sistem Kardiovaskuler
- Volume darah meningkat 30% - 50% dari normal
- Estrogen -> stimulus adrenal -> meningkatkan sekresi aldosteron -> retensi garam dan air -> meningkatkan volume darah dan edema jaringan
- Beratnya uterus menekan vena - vena besar yang aliri pelvic dan ekstremitas bawah -> vena varicose (terjadi di tungkai, paha, vulva, rektum)
Suplai Darah
- Vaskularisasi ke orgam reproduksi meningkat segera setelah konsepsi
- Peningkatan diameter arteri uterina dan arteri ovarika
Sistem Gastrointestinal
- Salivasi terasa meningkat, gusi hiperemi
- Keluhan mual, muntah pada trimester 1
- Penurunan asam lambung -> lambat
pengosongan lambung -> kembung
- Konstipasi
- Nyeri ulu hati
Sistem Persarafan
- Tidak terdapat perubahan selama kehamilan
- Nyeri kepala ringan/pingsan diawal kehamilan
- Kadang nyeri sendi oleh karena perubahan postur, kaku pada jari tangan dan lengan, kram o/k hipokalsemi
Sistem Muskuloskeletal
- Kehamilan membutuhkan ⅓ lebih banyak kalsium dan phosphor. Bila makanan Ibu tidak memenuhi kebutuhan kalsium janin, maka janin akan mengambil kalsium Ibu pada tulang-tulang panjang
- Saliva asam -> meningkatnya aktifitas penghancuran email -> karies gigi
- Kehamilan menyebabkan pelvik bergerak. Penambahan berat abdomen perubahan postur Ibu jamil -> lordosis -> pada kondisi tertentu -> nyeri punggung
- Gangguan metabolisme kalsoum dan Fosfor diduga penyebab kram pada otot tungkai dan kaki
Sistem Pernapasan
Desakan abdomen ke arah diafragma -> sesak napas pada wanita hamil -> pernapasan dada
Pankreas
- Meningkatnya produksi insulin -> glikogen
Sistem Endokrin
Kelenjar Tiroid
Basal metabolisme rate meningkat ± 20% dan kelenjar tiroid membesar
Kelenjar Paratiroid
Membesar ketika kebutuhan janin akan kalsium meningkat. Kelenjar paratiroid penting untuk mempertahankan kecukuoan Ca2+ dalam darah dan metabolisme tulanh dan otot
Kelenjar Pituitari
Growth hormone dihambat, melanotropik hormone meningkat -> hiperpigmentasi
Kelenjar pituitari -> lobus anterior -> meningkatkan protaktik -> produksi ASI
Gangguan Metabolisme
- Meningkatnya metabolisme karbohidrat -> makan meningkat, glukosauria, berat badan meningkat
- Meningkatnya metabolisme lemak, bentuk lemak payudara, perut, paha
- Meningkatnya metabolisme protein -> untuk perkembangan janin
- Meningkatnya metabolisme mineral -> Fe, Fosfor, Kalsium, Air -> meningkat oada wanita hamil
Perubahan Psikologis
Kehamilan merupakan krisis maturasional bagi ibu yang menyebabkan ibu menjadi stress dan sesuatu yang berharga
Hubungan dengan Pasangan
- Orang yang paling penting bagi wanita hamil adalah pasangannya. Kebutuhan wanita hamil adalah ia dicintai dan dihargai serta merasa yakin akan penerimaan suami terhadap anaknya
- Hubungan seksual
- Kekhawatiran tentang janin
- Selama periode ini muncul masalah yang mengganggu kemungkinan aborsi/adopsi -> diskusi, rencanakan, diputuskan -> menerima kehamilan
- Reaksi dipengaruhi oleh:
1. Persepsi terhadap peristiwa
2. Mekanisme koping
3. Dukungan situasional
Mengidentifikasi peran Ibu
- Wanita hamil mengingat kembali saat masih menjadi anak -> memahami peran Ibu
- Pengalaman yang pernah dijalani, meningkatkan pemahaman tentang arti menjadi Ibu
- Wanita sejak remaja sampai dengan 40 tahun menggunakan masa hamil untuk beradaptasi terhadap peran sebagai Ibu
1. Remaja -> dirawat -> akan merawat
2. Nulipara -> individu yang punya anak
3. Multipara -> merawat anak >1
- Peran Baru
1. Wanita berubah dari yang fokus pada diri sendiri menjadi individu seumur hidup merawat individu lain
2. Tugas perkembangan :
- Menerima kehamilan
- Mengidentifikasi peran Ibu
- Mengatur hubungan Ibu Anak
- Membangun hubungan dengan Anak yang
belum lahir
- Persiapan persalinan
3 Tahap Tugas Perkembangan Ayah saat menanti Bayi (May.1982)
1. Tahap Pengumuman (Jam-Minggu)
Tugas perkembangannya menerima fakta biologis akan kehamilan. Respon terhadap kehamilan muncul lambat karena ketidaktahuan terhadap gejala kehamilan. Respon yang ditimbulkan dapat berupa sukacita atau terkejut akan adanya kehamilan.
2. Tahap Moratorium (Singkat-Akhir bulan)
Periode penyesuaian terhadap kenyataan hamil. Tugas perkembangannya ayah menerima kehamilan dan menyatakan pasangan siap memiliki bayi dan berubah. Ayah mempersiapkan diri dengan belajar cara perawatan anak.
3. Tahap Pemusatan (Trimester Akhir)
Ditandai dengan keterlibatan aktif sang ayah baik dalam kehamilan atau hubunhan dengan anaknya. Tugas perkembangannya Ayah bernegosiasi dengan pasangan tentang peran yang ayah lakukan selama masa bersalin dan kesiapan menjadi orangtua
Respon Emosi
1. Gaya Pengamat
Sikap ayah yang menjauhi kehamilan. Sikap ini berupa menerima tau menolak kehamilan. Mereka tidak mau terlibat dalam menyambut anak.
2. Gaya Ekspresif
Respon emosi yang kuat terhadap kehamilan dan keinginan untuk menjadi pasangan secara penuh. Suami memberikan dukungan yang diperlukan oleh istri. Ayah turut merasakan apa yang dialami oleh wanita hamil seperti mual, muntah, letih dan nyeri.
3. Gaya Instrumental
Ayah tertarik dengan perannya selama kehamilan, persalinan, neonatal melalui dokumentasi. Ayah merasa bertanggung jawab akan hasil kehamilan dan melindungi serta mendukung istri.
Adaptasi Paternal
Calon Ayah sama dengan Ibu mulai bersiap menjadi orangtua. Respon emosi pria terhadap peran Ayah, kekhawatirannya dan kebutuhannya akan informasi berubah sepanjang kehamilan.
- Laki-laki mulai mencari informasi tentang bayi, membayangkan bayinya dan jenis kelamin bayi
- Laki-laki ikut merasakan gerakan janin dan berbicara dengannya
Hubungan dengan Anak yang Belum Lahir
Hubungan terjadi sejak prenatal
Respon ibu meliputi:
Fase 1 -> menerima fakta kehamilan
Fase 2 -> menerima janin sebagai sesuatu yang terpisah dan butuh dirawat
Fase 3 -> ibu mulai dengan realistis mempersiapkan diri untuk melahirkan dan mengasuh anak
Hubungan dengan Pasangan dan Anak
Beberapa pria menunjukkan adanya persaingan dengan janin terutama selama aktifitas seksual.
- Wanita hamil lebih konsentrasi terhadap bayi yang dikandung
- Laki-laki relatif mengalami peningkatan gairah seksual terhadap wanita hamil
Hubungan Ibu dan Anak
- Peran Ibu terhadap kehamilan anak, wanita menunjukkan penerimaan terhadap cucu
- Dukungan Ibu memberi kesempatan Anak untuk bicara tentang kehamilan dan persalinan
Adaptasi Saudara Kandung
Kehamilan merupakan krisis bagi anak. Anak pertama merasa kehilangan atau cemburu karena posisinya digantyukan oleh bayi baru. Beberapa faktor mempengaruhi respon anak terhadap adanya kehamilan (Spero.1993):
1. Umur
2. Sikap orangtua
3. Peran ayah
4. Lama waktu berpisah dengan Ibu
5. Peraturan kunjungan di rumah sakit
6. Bagaimana anak disiapkan untuk perubahan
Adaptasi Kakek Nenek
Kakek Nenek merupakan sumber krisis maturasi bagi orangtua. Reaksi Kakek Nenek berupa respon positif dan negatif.
- Respon negatif muncul oleh karena ketidaksiapan untuk menjadi Nenek, menolak terhadap kehamilan, memberi informasi tentang kesulitan menjadi orangtua dan mertua yang kehilangan perhatian anak laki-lakinya.
- Respon positif yang ada oleh karena menurut mereka hal ini mengingatkan ke masa bahagia dulu, kepuasan karena adanya kepastian kelanjutan generasi. Beberapa wanita melaporkan kehamilan menjembatani hubungan mereka dengan Ibu mereka.
Adaptasi terhadap Persalinan
- Menjelang persalinan wanita gelisah
- Perhatian utama ayah -> membawa istri ke fasilitas medis tepat waktu dan tidak menunjukkan sikap acuh terhadap pasangan
Persiapan Melahirkan
- Kesiapan untuk melahirkan
Perubahan fisik diakhir kehamilan -> tidak sabar menunggu kelahiran
Keinginan melihat bayi -> siap masuk ke tahap persalinan
- Yang menjadi Ibu kedua kali
Respon kegembiraan beda -> perhatian pada anak 1
Khawatir terhadap respon anak 1